LAPORAN
KIMIA
Pengaruh
Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
Disusun oleh:
Nama :
Annisa Riski
Kelas :
XI IPA 3
SMA
PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TP 2016/2017
A.
Judul
Pengaruh
Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
B.
Tujuan
Menentuka
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
C.
Landasan Teori
Laju
Reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk tiap
satuan waktu. Kata Laju mempunyai hubungan dengan selang waktu. Apabila waktu
yang diperlukan singkat, berarti lajunya besar. Jadi, laju berbanding terbalik
dengan waktu.
Saat melakukan reaksi, kadang-kadang kita ingin mempercepat atau memperlambat reaksi. Besarnya laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti Pengaruh Konsentrasi, Pengaruh Suhu, Pengaruh Katalis. Jika kita hendak mengubah laju reaksi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat diubah. Namun, untuk data sebuah percobaan denga variasi beberapa faktor, tidak semua faktor selalu berpengaruh.
Saat melakukan reaksi, kadang-kadang kita ingin mempercepat atau memperlambat reaksi. Besarnya laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti Pengaruh Konsentrasi, Pengaruh Suhu, Pengaruh Katalis. Jika kita hendak mengubah laju reaksi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat diubah. Namun, untuk data sebuah percobaan denga variasi beberapa faktor, tidak semua faktor selalu berpengaruh.
Pada
kali ini kita akan membahas mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau laju reaksi semakin besar jika
konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar. Hal ini disebabkan semakin besar
konsentrasi pereaksi, maka semakin banyak partikel-partikel zat yang bereaksi.
Akibatnya, kemungkinan tumbukan yang berhasil maka semakin banyak zat baru yang
terbentuk. Dengan demikian, reaksi semakin cepat berlangsung. Persamaan laju
reaksi merupakan persamaan aljabar yang menyatakan hubungan laju reaksi dengan
konsentrasi pereaksi.
Persamaan
laju reaksi atau hukum laju reaksi dapat diperoleh dari serangkaian eksperimen
atau percobaan. Dalam setiap percobaan, konsentrasi salah satu pereaksi
diubah-ubah, sedangkan konsentrasi pereaksi lain dibuat tetap. Secara umum
ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
a A + b B -----> c C + d D
dan persamaan laju reaksinya:
r = k [A]m [B]n
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
m, n = orde (tingkat) reaksi pada pereaksi A dan B
dan persamaan laju reaksinya:
r = k [A]m [B]n
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
m, n = orde (tingkat) reaksi pada pereaksi A dan B
Orde
reaksi hanya dapat ditentukan secara eksperimen. Orde reaksi pada reaksi
keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah
semua orde reaksi pereaksi. Jadi, orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi
tersebut adalah m + n.
Telah
diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat
berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat
terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi
pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan
memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.
D.
Alat dan Bahan
1.
Tabung
reaksi
2.
Gelas
ukur
3.
Pipet
tetes
4.
Larutan
HCl 1M, 2M, dan 3M
5.
Pita
magnesium
6.
Stopwach
7.
Ampelas
8.
Rak
tabung reaksi
E.
Cara Kerja
1.
Tuang
kedalam tabung reaksi 5 ml HCl 1M
2.
Masukkan
ke dalam tabung reaksi pita magnesium, amati yang terjadi dan catat waktunya
ketika pita magnesium habis bereaksi
3.
Lakukan
hal yang sama pada larutan HCl 2M dan HCl 3M
4.
Catat
semua hasil pada lembar pengamatan
F.
Hasil Pengamatan
Konsentrasi
HCl
|
Waktu(detik)
|
1M
|
80
|
2M
|
24
|
3M
|
16
|
G.
Pembahasan
Pada percobaaan pertama, yang
berisikan 5 ml HCl 1 M pada saat di masukkan pita magnesium reaksi yang
dialami adalah larutannya mengalami gelembung-gelembung, terasa panas, dan
membutuhkan waktu 80 detik sampai pita magnesiumnya habis bereaksi.
Pada percobaaan kedua, yang
berisikan 5 ml HCl 2 M pada saat di masukkan pita magnesium reaksi yang
dialami adalah larutannya mengalami gelembung-gelembung, terasa panas, dan
membutuhkan waktu 24 detik sampai pita magnesiumnya habis bereaksi.
Pada percobaaan ketiga, yang
berisikan 5 ml HCl 3 M pada saat di masukkan pita magnesium reaksi yang
dialami adalah larutannya mengalami gelembung-gelembung, terasa panas, dan
membutuhkan waktu 16 detik sampai pita magnesiumnya habis bereaksi.
H.
Jawaban Pertanyaan
1.
Tabung
manakah yang Mg nya lebih cepat habis?
Jawab: Larutan
yang berisikan HCl 3M
2.
Bagaimana
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, jelaskan!
Jawab: Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka
akan semakin cepat laju reaksinya, begitu pun sebaliknya
I.
Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi suatu larutan maka akan semakin cepat laju reaksi sehingga waktu
yang diperlukan suatu larutan akan semakin cepat, begitu pun sebaliknya.
J.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar