Senin, 21 November 2016

Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

LAPORAN KIMIA
Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


Disusun oleh:
Nama  : Annisa Riski
Kelas  : XI IPA 3






SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TP 2016/2017


A.    Judul
Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

B.     Tujuan
Menentuka pengaruh suhu terhadap laju reaksi

C.    Landasan Teori
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya  pereaksi atau laju terbentuknya produk. 
Laju reakasi dapat dipengaruhi oleh konsentrasi, luas permukaan, temperatur, dan katalis. Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi akan lebih cepat jika tumbukan antar partikel zat yang bereaksi lebih banyak.
Pada umumnya, laju reaksi menjadi 2 kali lebih besar jika temperatur dinaikkan 10  . Jika laju reaksi pada t1 = v1 dan pada t2 = v2 maka dapat dirumuskan: v2 =(2∆t/10 ).v1
Mengapa demikian? Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik molekul akan bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Itulah sebabnya reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
Disamping itu, temperatur juga memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat yang energi potensialnya kecil jika bertumbukan sukar menghasilkan reaksi karena sukar melampaui energi pengaktifan. Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat akan menjadi lebih besar sehingga jika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
Ada pula faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi : Luas permukaan, konsentrasi Pereaksi, suhu, dan katalis. Namun, pada percobaan kali ini kita akan membahas tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
Ada kecenderungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan daoat dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi makin banyak. Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah memiliki energi aktivasi rendah. Demikian sebaliknya.
Suatu gas yang berada pada suhu rendah, molekul-molekulnya memiliki energi kinetik lebih kecil daripada energi aktivasi. Sedangkan gas yang berada dalam suhu lebih tinggi, molekul-molekulnya memiliki energi kinetik lebih besar daripada energi aktivasi. Jadi, pada suhu yang tinggi, laju reaksi akan menjadi lebih besar.
Banyak reaksi berlangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 10oC. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah molekul pereaksi yang mempunyai energi aktivasi menjadi dua kali lebih banyak pada kenaikan suhu 10oC.

D.    Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Gelas ukur
3.      Kawat kasa
4.      Pembakar spirtus
5.      Termometer
6.      Stopwach
7.      Kaki tiga
8.      Kertas putih bertanda X
9.      Larutan HCl 1 M
10.  Larutan Na2S2O3 0,1 M

E.     Cara Kerja
1.      Buat tanda silang pada kertas dan letakkan sebuah gelas kimia di atas kertas tersebut
2.      Ke dalam gelas tersebut di masukkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,1 M, ukur suhunya kemudian tambahkan 25 ml larutan HCl 1 M. Amati dan catat waktunya ketika tanda silang tidak lagi terlihat
3.      Ke dalam gelas kimia yang lain di masukkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,1 M, panaskan sampai suhunya 10oC di atas suhu awal, kemudian tambahkan 25 ml larutan HCl 1 M. Catat waktunya ketika tanda silang tidak lagi terlihat
4.      Ulangi percobaan diatas untuk suhu 20oC diatas suhu awal

F.     Hasil Pengamatan
No
HCl 1M
Na2S2O3 0,1 M
Suhu
Waktu(detik)
1
25 ml
25 ml
28oC
84
2
25 ml
25 ml
38oC
31
3
25 ml
25 ml
48oC
22

G.    Pembahasan
Pada percobaaan pertama, yang berisikan 25 ml HCl 1 M pada saat di tambahkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,1 M membutuhkan waktu selama 84 detik sampai tanda silangnya tidak terlihat lagi.
Pada percobaaan kedua, yang berisikan 25 ml HCl 1 M pada saat di tambahkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,1 M yang sudah dipanaskan sampai suhunya 10oC diatas suhu awal membutuhkan waktu selama 31 detik sampai tanda silangnya tidak terlihat lagi.
Pada percobaaan ketiga, yang berisikan 25 ml HCl 1 M pada saat di tambahkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,1 M yang sudah dipanaskan sampai suhunya 20oC diatas suhu awal membutuhkan waktu selama 22 detik sampai tanda silangnya tidak terlihat lagi.

H.    Jawaban Pertanyaan
1.      Pada suhu berapa tanda silang lebih cepat tidak terlihat?
Jawab: Larutan yang bersuhu 48oC
2.      Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi, jelaskan!
Jawab: Semakin tinggi suhu suatu larutan maka akan semakin cepat laju reaksinya, begitu pun sebaliknya

I.       Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu suatu larutan maka akan semakin cepat laju reaksi sehingga waktu yang diperlukan suatu larutan akan semakin singkat, begitu pun sebaliknya.

J.      Daftar Pustaka




3 komentar: