Selasa, 22 November 2016

Contoh Membuat Biografi Guru

Biografi Drs. Samsuari

Pak Samsuari merupakan salah satu guru olahraga di SMA Plus Negeri 7 Bengkulu yang disenangi oleh para siswa maupun siswi karena keramahannya. Guru yang memiliki hobi olahraga dan seni ini, memiliki tinggi badan 167 cm dan berat badan 82kg. Pak Sam lahir di Sumatra Utara pada tanggal 28 Maret 1959 dari pasangan Temu Surbakti dan Sarmi, pekerjaan ayahnya adalah sebagai seorang guru dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Beliau merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara. Pak Sam dibesarkan di Sumatra Utara dan menjalani pendidikan di Sumatra Utara pula.
1.   SD Negeri 2 Aek Nabara
2.   SMP Negeri 2 Aek Nabara
3.   SMA Negeri Pancur Batu
4.   IKIP Medan dengan jurusan olahraga
Alasan beliau memilih jurusan olahraga karena hobinya yang suka dengan olahraga dan cita-citanya yang dari dulu juga ingin menjadi guru. Berkat kecintaannya terhadap hobinya Pak Sam juga memiliki sejumlah prestasi selama ini, yakni:
1.   Juara 2 lari sprint mahasiswa Sumatra Utara
2.   Juara 1 lomba vokal mahasiswa Sumatra Utara
3.   Anggota PSM senior
Pak Sam memiliki istri bernama Wit Elistrial yang bekerja sebagai guru di SMA Negeri 2 Bengkulu sebagai guru ekonomi akutansi. Mereka menikah pada tahun 1989, sekarang umur pernikahan mereka sudah berjalan selama 30 tahun, dan sudah dikaruniai 3 orang anak (2 sudah bekerja dan 1 masih kuliah).
Sebelum mengajar di SMA Plus Negeri 7 Bengkulu, Pak Sam sudah memiliki banyak pengalaman mengajar di beberapa tempat, yaitu:
1.   SMA Swasta Hamirhamjag (1983-1985)
2.   SMA AASB Bengkulu (1985-1987)
3.   SMA Negeri 5 Bengkulu (1986-1992)
4.   SMA Negeri 1 Lempuing (1992-2011)
5.   SMA Plus Negeri 7 Bengkulu (2011-sekarang)
Beliau memiliki motivasi terhadap para siswa/siswinya yaitu, “semoga anak-anak menjadi berhasil, dari segi pendidikan, rumah tangga, dan agama untuk mempersiapkan bekal di akhirat”.

Makalah Kerajaan Kediri

MAKALAH
KERAJAAN KEDIRI

Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1.    Annisa Riski
2.    Een Permatasari
3.    Elsa Febrianti
4.    Fajri Ramadhani
5.    Yola Haja Puspa
6.    Ibrahim Tanjung



SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TP 2016/2017




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dzat yang telah menciptakan alam semesta, dzat yang tak ada dua, dan Maha sumber segala ilmu pengetahuan di dunia.
Salawat serta salam teruntuk utusan Allah, Nabi Muhammad SAW. Pembawa cahaya bagi umatnya yang berada dalam kegelapan, yang mengajarka akhlak dan budi pekerti mulia bagi kehidupan.
Alhamdulillah kami telah menyelesaikan Makalah yang membahas tentang ‘Kerajaan Kediri’. Makalah yang kami buat ini meliputi : Letak Kerajaan, Sumber-sumber Sejarah, Masa Kejayaan, dan Kemunduran/Kehancuran dari Kerajaan Kediri ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat membantu dalam proses belajar mengajar, serta menambah wawasan ilmu tentang sejarah Kerajaan Kediri.





Bengkulu, 3 September 2016

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Dalam pelajaran sejarah kelas XI kita belajar tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12 tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur.

1.2   RUMUSAN MASALAH
1.  Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?
2.    Apa saja sumber-sumber sejarah dari Kerajaan Kediri?
3.    Kapan dan bagaimana masa kejayaan Kerajaan Kediri?
4.    Kapan dan bagaimana masa kemunduran Kerajaan Kediri?

1.3   TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lokasi dari Kerajaan Kediri, sumber-sumber sejarah dari Kerajaan Kediri, masa kejayaan dari Kerajaan Kediri, dan masa kemunduran dari Kerajaan Kediri.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1   LOKASI KERAJAAN
Kerajaan  Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Letak kerajaaan kediri terdapat di Jawa Timur, berada di sebelah selatan Sungai Brantas, kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Melalui Pelabuhan Canggu, aktivitas perekonomian rakyat sangat lancar sehingga mendatangkan kemakmuran. Daerahnya subur dan aliran sungainya dipakai sebagai sarana transportasi. Wilayahnya semakin luas setelah Jenggala dapat dikuasai sehingga membuat Kediri sebagai satu-satunya kerajaan di Jawa Timur. Wilayah kekuasaannya, meliputi Kediri, Madiun, dan bagian barat Medang Kamulan.
 

2.2   SUMBER-SUMBER SEJARAH
1). Prasasti
· Prasasti Sirah Keting (1104 M), Prasasti ini berisi tentang pemberian penghargaan berupa tanah dari Jayawarsa kepada rakyat desa sebab telah berjasa.
· Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono yang berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (117-1130 M).
· Prasasti Ngantang (1135), Prasasti ini berisi tentang pemberian hadiah berupa tanah nan dibebaskan dari pajak oleh Jayabaya. Prasasti ini ditujukan buat rakyat Desa Ngantang sebab telah mengabdi buat Kemajuan Kediri.
· Prasasti Jaring (1181 M) Prasasti ini dibuat oleh Raja Gandra. Isinya ialah nama-nama nan berasal dari nama hewan, seperti Tikus Jinada, Kebo Waruga, dan sebagainya. Hal ini memunculkan adanya birokrasi kerajaan.
· Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di Katang-katang.
· Prasasti Padelegan, Prasasti ini dibuat oleh Raja Kameshwara guna mengenang rasa bakti penduduk Padelegan pada raja.
· Prasasti Panumbangan, Prasasti ini berisi tentang pemberian anugerah raja buat penduduk Panumbangan sebab telah mengabdi kepada rakyat.
· Prasasti Talan, Prasasti ini berisi tentang diberikannya hak istimewa oleh raja kepada penduduk Desa Talan dengan cara membebaskan rakyat dari pajak.
· Prasasti Ceker, Prasasti ini berisi tentang anugerah raja nan diberikan kepada penduduk Desa Ceker sebab telah mengabdi buat kemajuan Kediri.

2). Berita Asing
       Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita cina ini merupakan kumpulan berita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatan perdagangan di kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua (1220 M). buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling Wai Tai Ta (1778 M) karangan Chu Ik Fei. Kedua buku ini menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13 M.

2.3   MASA KEJAYAAN
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja Jayabaya. Daerah kekuasaannya semakin meluas yang berawal dari Jawa Tengah meluas hingga hampir ke seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu, pengaruh Kerajaan Kediri juga sampai masuk ke Pulau Sumatera yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya. Kejayaan pada saat itu semakin kuat ketika terdapat catatan dari kronik Cina yang bernama Chou Ku-fei pada tahun 1178 M berisi tentang Negeri paling kaya di masa kerajaan Kediri pimpinan Raja Sri Jayabaya. Bukan hanya daerah kekuasaannya saja yang besar, melainkan seni sastra yang ada di Kediri cukup mendapat perhatian. Dengan demikian, Kerajaan Kediri semakin disegani pada masa itu.
Adapun raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah:
1.  Airlangga
       Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk mengubahKakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
2.   Samarawijaya (1042)
       Samarawijaya adalah putra Airlangga. Ia merupakan Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kediri, Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti berlangsung berapa lama masa pemerintahannya. Kemungkinan Raja Samarawijaya memulai pemerintahannya pada saat pemisahan Kerajaan oleh Airlangga, yaitu sekitar tahun 1042. Tahun itu merupakan tahun yang sama dengan tahun yang tertulis di Prasasti Pamwatan. 
3.  Jayaswara (1104-1115)
       Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jayawarsa, yang disebut dalam Prasasti Sirah Keting (1104), namun belum dipastikan bahwa ia pengganti langsung Samarawijaya atau bukan. Ia merupakan Raja yang sangat giat memajukan sastra sehingga ia dikenal dengan gelar Sastra Prabu (Raja Sastra). Pada masanya Kresnayana dikarang Mpuh Triguna.
4.   Bameswara (1115-1135)
       Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara yang disebut dalam Prasasti Pandegelan I (sekitar 1116/ 1117), Prasasti Panumbangan (1120), dan Prasasti Tangkilan (1130).
5.  Jayabhaya (1135-1157)
       Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan Kediri adalah Sri Jayabhaya yang disebutkan dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157). Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi kenangan bagi rakyatnya, karena pada masa pemerintahnnya Kerajaan Kediri berhasil menaklukan Kerajaan Jenggala dan berhasil mencapai puncak kejayaan Kerajaan Kediri.
6.  Sarweswara (1159-1169)
       Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara yang disebutkan dalam Prasasti Pandegelan II (1159) dan Prasasti Kahyunan (1161).
7.   Aryeswara (1169-1180/1181)
       Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara yang disebutkan dalam Prasasti Meleri (1169) dan Prasasti Angin Tahun (1171).
8.   Sri gandhra (1181-1182)
       Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandhra yang disebutkan dalam Prasasti Jaring (1181), masa pemerintahannya selama kurang lebih satu tahun.
9.  Kameswara (1182-1194)
       Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Sri Kameswara yang disebutkan dalam Prasasti Ceker (1182) dan dalam Kakawin Smaradhana. Dalam Kakawin dikisahkan tentang perkawinan antara Kameswara dengan Putri Jenggala.
10.   Kertajaya (1194-1222)
       Raja kesembilan sekaligus Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya yang disebut dalam Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), Prasasti Palah (1197), Prasasti Wates Kulon (1205), dan Kakawin Negarakertagama serta Kakawin Pararaton. Dalam Kakawin dikisahkan tentang perang Ganter saat masa akhir pemerintahan Raja Kertajaya. Raja ini memiliki gelar “ Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatarananindita Srengga Digjayattunggadewanama”. Dalam tahun 1122 M Kertajaya dikalahkan  oleh Ken Arok. Dengan kekalahan Kertajaya itu berakhir pula kerajaan Kediri.
11.   Jayakatwang (1292-1293)
       Jayakatwang juga merupakan Raja yang berhasil membangun kembali Kerajaan Kediri setelah berhasil memberontak terhadap Singosari sekaligus membunuh Raja Kertanegara. Namun, keberhasilannya hanya bertahan setahun akibat serangan menantu Kertanegara dan pasukan Mongol, sehingga runtuhlah Kerajaan Kediri.


2.4   MASA KEMUNDURAN
Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahaan Raja Kertajaya, dimana terjadi pertentangan antara raja dengan Kaum Brahmana. Raja Kertajaya dianggap melanggar agama dengan memaksakan mereka menyembah kepadanya sebagai dewa. Kaum Brahmana meminta pertolongan kepada Ken Arok, pemimpin daerah Tumapel yang ingin memisahkan diri dari Kediri. Kemudian terjadilah perang antara rakyat Tumapel yang dipimpin Ken Arok dengan Kerajaan Kediri. Akhirnya pada tahun 1222 Masehi, Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya dan Kerajaan Kediri menjadi wilayah bawahan Tumapel atau Singhasari.
Sebagai pemimpin di Kerajaan Singhasari, Ken Arok mengangkat Jayasabha (putra Kertajaya) sebagai bupati Kediri. Jayasabha digantikan oleh putranya Sastrajaya pada tahun 1258. Kemudian Sastrajaya digantikan putranya Jayakatwang (1271). Jayakatwang berusaha ingin membangun kembali Kerajaan Kediri dengan memberontak Kerajaan Singhasari yang dipimpin Kertanegara. Terbunuhlah Raja Kertanegara dan Kediri berhasil dibangun oleh Jayakatwang.
Namun, kerajaan Kediri tidak berdiri lama, Raden Wijaya (menantu Raja Kertanegara) berhasil meruntuhkan kembali Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang. Setelah itu, tidak ada lagi Kerajaan Kediri.
BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, saya dapat menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
·      Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di Nusantara.
·      Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan Mataram Kuno menjadi dua bagian.
·      Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia.
·      Kerajaan Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi Kerajaan Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.
·      Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja Jayabaya.
·       Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana Garuda Mukha seperti Ria Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Dalam masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmana hal inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya Kerajaan Kediri.

3.2   SARAN
Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah Kerajaan Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama di Jawa Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan Medang Kamulan menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok membentuk Dinasti Baru yaitu Isyana.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting memiliki jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA